Sabtu, 07 Januari 2017

PEMAHAMAN ISLAM, IMAN DAN IHSAN



عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَ وَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَخْبِرْنِيْ عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: « اَلْإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، وَ تُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَ تُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَ تَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَ تَحُجَّ اْلبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً» قَالَ: صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ، يَسْأَلُهُ وَ يُصَدِّقُهُ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ اْلإِيْمَانِ، قَالَ« أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَ مَلاَئِكَتِهِ وَ كُتُبِهِ وَ رُسُلِهِ وَ الْيَوْمِ اْلآخِرِ، وَ تُؤْمِنَ بِاْلقَدَرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ»، قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ «أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ»، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ «مَا اْلمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ»، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ« أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَ أَنْ تَرَى اْلحُفَاةَ اْلعُرَاةَ اْلعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ اْلبُنْيَانِ » ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِياً ثُمَّ قَالَ« يَا عُمَرُ، أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِلُ؟ قُلْتُ: اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ «فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ» . رَوَاهُ مُسْلِمٌ. Arti hadits : Dari Umar radliyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi, lalu menempelkan kedua lututnya kepada kedua lutut beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha beliau, seraya berkata, “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang patut disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadlan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata, “ Anda benar “. Kami semua heran, dia bertanya kepada beliau, dan dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir baik maupun buruk “, kemudia dia berkata, “ Anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak bisa melihat-Nya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata,“Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunan “, kemudian orang itu berlalu, dan aku berdiam beberapa hari. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) bertanya,“ Tahukah engkau siapa yang bertanya kemarin?”. Aku berkata,“ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim) Catatan: • Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena di dalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. • Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (makhluk terpercaya di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (makhluk terpercaya di bumi/ Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam )
 Kandungan Hadist :
 1. Dari hadits ini dapat diketahui bahwa memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia termasuk ajaran Islam. Hal ini sebagaimana yang dilakukan malaikat jibril yang berpakaian rapi dihadapan Rosulullah saw.
 2. Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan mengetahui bahwa orang–orang yang hadir butuh untuk mengetahui suatu masalah sedangkan tidak ada seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat mengambil manfaat darinya. Hal ini sebagaimana yang dilakukan malaikat jibril yang menanyakan tentang islam, iman, dan ihsan. Sebenarnya malaikat jibril sendiri sudah mengetahuinya.
 3. Jika seseorang ditanya tentang sesuatu yang tidak diketahuinya, maka tidak tercela apabila berkata, “Saya tidak tahu“, dan yang demikian itu tidak mengurangi kedudukannya.
 4. Malaikat itu kadang bisa tampil dalam wujud manusia.
 5. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap kedua orang tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya sebagaimana seorang tuan memperlakukan hamba-sahayanya.
 6. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan membaguskannya selama tidak dibutuhkan.
 7. Di dalam hadits ini terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah ta’ala.
 8. Di dalam hadits ini juga terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam majlis ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar