Sabtu, 07 Januari 2017

BID’AH ATAU PERKARA BARU



عَنْ أُمِّ اْلمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ» رَوَاهُ اْلبُخَارِيُّ وَ مُسْلِمٌ. وَ فِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٌ «مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ» .
Terjemah hadits:
Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; ‘Aisyah radliallahu ‘anha dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya [1], maka dia tertolak. (Riwayat Bukhari dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan bukan berdasarkan perintah kami (agama) kami, maka dia tertolak).
Kandungan Hadist :
1.      ‘Aisyah diberi gelar Ummu ‘Abdillah (Ibunya ‘Abdullah) bukan karena mempunyai anak yang bernama ‘Abdullah, tetapi nama ‘Abdullah, ‘Abdurrohman itu adalah nama-nama yang disukai Allah.
2.      Hadits ini berisi larangan dari perbuatan bid’ah.
3.      Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syar’i ditolak dari pelakunya.
4.      Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’ (mengada-adakan sesuatu tanpa dalil).
5.      Islam adalah agama sempurna tidak ada kekurangannya, sehingga tidak perlu ditambah-tambahi.


[1] Yang dimaksud adalah, perbuatan-perbuatan yang dinilai ibadah tetapi tidak bersumber dari ajaran Islam dan tidak memiliki landasan yang jelas, atau yang lebih dikenal dengan istilah bid’ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar